Benar sekali, sebuah jawaban singkat dari judul yang terdapat pada judul posting diatas. Desain Komunikasi Visual atau yang lebih dikenal dengan Desain Grafis secara tidak disadari menjadi alat hipnotis untuk mengarahkan orang dan memanggil seseorang atau masyarakat untuk mau mendekat dan melihat produk atau sesuatu pesan yang akan disampaikan dengan kemampuan visual komunikasi, bahasa yang tanpa perlu menghabiskan energy untuk berteriak, memanggil, dan melakukan Direct Selling yang dengan itu sendiri selain membutuhkan energi, SDM, juga tentunya juga budget yang harus diperhitungkan. Semakin Kuat dan berkarakter serta memiliki daya pikat yang tinggi sebuah Ilustrasi atau gambar serta permainan Typografi dan Coloring sebuah pesan visual maka semakin besar pula peluang seseorang atau masyarakat untuk mendekat dan mencari tahu tentang pesan yang akan kita tawarkan...Wow dahsyat bukan!
Tapi tunggu dulu...seperti yang pernah saya tuliskan pada tagline pembuka pada blog ini.....merancang dan membuat suatu Desain Grafis itu memang susah susah gampang, kl kita menguasai software grafis tentunya sangat membantu untuk pembuatannya dan kadang menjadi sangat mudah. Karena berbicara soal Desain adalah berbicara soal pandangan 2 arah antara klien dengan Desiner serta tingkat pengetahuan, taste dan rasa menghargai karya seni berikut nilai jualnya. Tidak heran pada saat ini nilai seni ataupun harga dari sebuah desain grafis begitu tidak bisa dipegang dan diprediksi karena bisa menjadi sangat murah sekali ataupun standar biasa saja yang sama sekali tidak terhargainya nilai art dan skill dari sang desainer itu sendiri.
Hal tersebut tidak dapat disalahkan, karena tingkat kemampuan sang desainer sendiri yang menjadikannya kehilangan karakter sebagai seorang desainer, jd selamanyalah hanya menjadi seorang operator grafis namun bergelar Desainer Grafis. Begitu juga dengan Klien, kemajemukan pola berpikir dan tingkat pengetahuan masyarakat di negara yang sedang berkembang ini, serta berkembang sektor bisnis perekonomian, UKM menjadikan kebanyakan masyarakat beralih merintis bisnis berbagai macam produk, sehingga klien hanya membutuhkan sebuah kemasan atau desain grafis untuk membungkus produknya namun dibuat dengan harga yang semurah murahnya dengan keinginan desain yang sesuai dengan taraf dan tingkat seni sang klien sendiri, hal demikianlah yang membuat sebuah desain grafis memiliki daya jual yang fluktuatif mengikuti kadang menjadi sangat murah dan kemudian di generalkan, atau kadang juga terlampau mahal karena sang desainer tidak memposisikan kondisi dari klien itu sendiri.
Dalam buku "What is graphic design for ?" karangan Alice Twemlow terbitan Roto Vision ditulis tentang berbagai bidang yang membutuhkan desain grafis, diantaranya :

  1. Advertising (desain grafis untuk periklanan)
  1. Software Design (desain untuk user interface software)
  1. Web Design (desain tampilan website)
  1. Movie Production (desain movie title, motion graphic)
  1. Music Visualizer (Visual Jokey, Video Maker)
  1. Game Design (desain tampilan game, desain karakter, environment)
  1. Printing Industry (manajemen produksi, packaging)
  1. Editorial Design (layout koran, desain majalah)
  1. Book Design (desain buku)
  1. Information Design (desain peta, sign system)
  1. Interactive Design (desain aplikasi ATM, skenario interaksi user)
  1. Branding Company (logo, identitas, brand developer)
  1. Type Design (desain huruf, eksperimen tipografi)
Bagaimanapun Desain Grafis menjadi sebuah kebutuhan dalam kehidupan berbisnis dan sehari hari dalam berbagai hal baik yang disadari maupun tidak, untuk itu masihkah anda tidak tahu atau kesulitan dalam hal penggunaan desain grafis atau malah sebaliknya sangat membutuhkan sekali namun bingung dimanakah tempat untuk bisa membuat desain grafis itu sendiri. Jawabanya adalah tentulah "orangdesain"


Agus Setiawan


copyright orangdesain. Diberdayakan oleh Blogger.